Lebih Mengenal Apa Itu Orthodontic

APASIH PERAWATAN ORTHODONTIC?

Diantara kita pasti semua ada yang giginya tidak beraturan. Ada yang tumpang tindih, berjejal, gigi depan yang maju, atau gigitan silang antara rahang atas dan bawah. 

Gigi merupakan satu kesatuan dengan struktur sekitar seperti jaringan otot pengunyah, tulang rahang, wajah yang memiliki hubungan erat dan timbal balik. Jadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada struktur tersebut dapat mempengaruhi susunan gigi, demikian juga sebaliknya.

Masalah ini telah lama menjadi cakupan dalam bidang ilmu kedokteran gigi, dan dinamakan Orthodontik. Menurut British Society of Orthodontics, Orthodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan khususnya tulang rahang dan wajah yang dapat mempengaruhi posisi gigi.

Jadi perawatan orthodontik tidak semata-mata hanya berurusan dengan merapikan susunan gigi yang tidak rata tapi juga mengembalikan fungsi pengunyahan yang normal. Dengan dilakukannya perawatan orthodontik, pasien diharapkan dapat memiliki susunan gigi yang harmonis sehingga memperbaiki fungsi pengunyahan, cacat muka/asimetri wajah dapat diperbaiki, dan hilangnya rasa sakit yang mungkin terjadi akibat gigitan yang tidak seimbang karena susunan gigi yang tidak rata. 


Siapa aja sih yang perlu melakukan perawatan orthodontik?

Perawatan orthodontik mencakup banyak hal gaes hehe mulai dari pengetahuan yang lebih mendalam tentang tumbuh kembang, penetapan diagnosis, hingga pemasangan alat itu sendiri. Jadi pemasangan alat orthodontik sebaiknya oleh dokter gigi spesialis orthodontik, bukan oleh dokter umum dan bukan juga tukang gigi .

Kapan sih dirawat orthodontik?

Perawatan orthodontik lebih baik dilakukan pada saat pasien masih dalam tahap tumbuh kembang. Bila perawatan ini dilakukan pada orang dewasa, kemungkinan waktu perawatan akan lebih panjang karena tulang rahangnya lebih padat. Tapi ada juga resikonya bila perawatan dilakukan pada saat masih anak-anak atau remaja, yaitu dapat terjadi rekurensi dimana setelah perawatan selesai gigi kembali memiliki susunan yang tidak beraturan karena proses tumbuh kembang masih terus berlanjut.

Macam alat orthodontik

Perawatan orthodontik berdasar pada prinsip-prinsip biomekanika. Gigi yang susunannya kurang ideal dibetulkan dengan menggeser gigi hingga mencapai posisi yang ideal. Supaya bisa bergeser, dibutuhkan pemasangan alat orthodontik (seperti kawat orthodontik, bracket, karet elastik, dan masih banyak lagi) yang akan diaktivasi setiap interval waktu tertentu saat pasien datang untuk kontrol. Pada saat alat diaktivasi, terjadi penekanan pada gigi yang diteruskan pada tulang rahang, sehingga akhirnya gigi akan bergeser. Maka itu terkadang pasien akan merasa sakit atau tidak nyaman pada saat pemasangan atau aktivasi alat. Namun tekanan yang diberikan adalah tekanan ringan yang tidak berlebihan, karena jika berlebihan dapat menyebabkan kematian pada gigi.

Pada beberapa kasus maloklusi yang cukup berat, tidak cukup ruangan yang tersedia agar gigi dapat bergeser. Untuk itu perlu dilakukan pencabutan gigi, yang jumlah dan letaknya sangat bergantung pada masing-masing kasus. Namun umumnya ada dua gigi yang dicabut pada masing-masing rahang atas dan bawah.

Secara garis besar, alat orthodontik dapat dibagi dua, yaitu alat orthodontik cekat (fixed orthodontic appliances) dan lepasan (removable orthodontic appliances).

fixed orthodontic appliances

removable orthodontic appliances



Pemilihan jenis alat sangat bergantung kepada diagnosis, dan berat ringannya kasus. Biasanya pada kasus maloklusi ringan yang tidak memerlukan pencabutan, yang digunakan adalah alat orthodontik lepasan. Alat ini dapat dilepas sewaktu-waktu oleh pasien, oleh karena itu tingkat keberhasilan perawatan sangat bergantung pada kedisiplinan pasien itu sendiri.

Salah satu alat orthodontik lepasan adalah expantion arch yang digunakan untuk mengekspansi langit-langit sehingga didapatkan ruangan untuk pergeseran gigi.

Pada kasus yang lebih berat, digunakan alat orthodontik cekat yang pemasangan maupun pelepasannya harus dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodontik. Ada juga alat orthodontik cekat yang dipasang pada permukaan dalam gigi sehingga pada saat tersenyum pasien tidak terlihat menggunakan kawat gigi , biasanya terkait dengan alasan estetis.

Pada kasus-kasus berat di mana pertumbuhan rahang atas atau bawah tidak normal atau tidak berkembang, perlu dilakukan pembedahan korektif sebelum dilakukan pemasangan alat orthodontik.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perawatan orthodontik

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk perawatan orthodontik berbeda-beda pada setiap kasus, dan sangat bergantung pada tingkat keparahan kasus dan faktor kedisiplinan pasien. Bila kasusnya ringan namun pasiennya tidak rajin untuk kontrol ke dokter gigi, maka bisa jadi perawatan akan berlangsung lama. Pada saat pasien dijadwalkan untuk kontrol itulah dokter gigi yang merawat akan melihat tingkat kemajuan kasus dan memberi aktivasi pada alat orthodontik sehingga menyebabkan pergeseran gigi.

Tahap perawatan orthodontik

Secara singkat, tahapan perawatan orthodontik adalah :

  • Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara umum dan juga intra oral serta pengisian kartu status pasien. Bila ada gigi yang perlu penambalan, pembersihan karang gigi, atau pencabutan, maka harus dilakukan sebelum dimulainya perawatan orthodontik.
  • Dilakukan pencetakan pada gigi pasien. Pada model gigi yang didapat dari pencetakan ini dilakukan evaluasi maloklusi dan kebutuhan ruang.
  • Diambil foto gigi pasien, dan juga profil wajah dari samping dan depan. Foto ini diperlukan untuk menunjang saat penentuan diagnosis dan rencana perawatan.

Pengambilan foto radiografis (rontgen). Setelah didapat foto cephalometri, akan dilakukan analisis foto.

  • Setelah semua evaluasi dilakukan, baru dapat ditetapkan diagnosa dan rencana perawatan.
  • Pemasangan alat orthodontik
  • Kontrol rutin, biasanya dilakukan 2 minggu sekali. Saat pasien kontrol, dokter gigi dapat memeriksa kondisi rongga mulut secara umum, mengamati pergerakan gigi, aktivasi alat, dan melanjutkan rencana perawatan
  • Jika perawatan dianggap sudah selesai, dilakukan evaluasi perawatan yang bertujuan untuk memastikan apakah posisi dan hubungan gigi sudah sesuai dengan rencana perawatan.
  • Alat orthodontik dilepas.
  • Setelah itu pasien dibuatkan retainer, yang menyerupai alat orthodontik lepasan. Pemasangan alat ini tujuannya untuk mencegah gigi berubah posisi lagi atau kambuh (relapse).

Penjagaan oral hygiene selama perawatan ortho

                                                  

   

Kawat orthodontik pada alat orthodontik cekat sangat berpotensi menjadi tempat berkumpulnya plak. Tidak jarang terjadi karies di bawah bracket orthodontic, dan terkadang baru ketahuan setelah alat orthodontik dilepas. Oleh karena itu penting diperhatikan bila usia pasien masih anak-anak, perlu ditekankan bahwa kebersihan mulut harus dijaga dengan baik. Pasien juga harus menggunakan sikat gigi khusus orthodontik agar dapat membersihkan daerah gigi di bawah bracket orthodontik secara optimal.


  1. Gigi berubah warna dan terjadinya karies gigi

Email gigi dapat mengalami kerusakan permanen bila gigi dan bracket orthodontic tidak dijaga kebersihannya selama perawatan. Daerah permukaan email dapat mengalami demineralisasi (kehilangan mineral) sebagai tahap awal terjadinya karies gigi. sehingga setelah kawat orthodontic dilepas, dapat terlihat white spot atau titik putih pada permukaan gigi.

  1. Gigi kembali berjejal setelah pemakaian alat orthodontic (relapse)
  2. Peradangan gusi
  3. Ketidak nyamanan pada gusi dan jaringan lunak akibat kawat yang lepas
  4. Nekrosis gigi karena gaya terlalu besar
  5. Masalah pada sendi rahang
  6. Alergi terhadap alat/kawat orthodontic

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WELCOME